ISTQB GA Bali 2024: Momen Besar Komunitas Software Testing Dunia

ISTQB GA Bali 2024: Momen Besar Komunitas Software Testing Dunia di Pulau Dewata

Indonesia Software Testing Board

Galeri foto kegiatan ISTQB GA Bali 2024
Di akhir Oktober 2024, Bali menjadi saksi sebuah perhelatan penting di dunia pengujian perangkat lunak global: ISTQB General Assembly (GA) Autumn 2024 yang digelar oleh ISTQB (International Software Testing Qualifications Board). Gelaran ini diselenggarakan bersama oleh ISTQB dan Indonesia Software Testing Board (IDSTB).
Delegasi ISTQB dari berbagai negara

Apa Itu ISTQB GA dan Kenapa Penting?

General Assembly ISTQB adalah pertemuan tahunan dimana anggota-anggota ISTQB dari seluruh dunia berkumpul. Beberapa hal penting yang biasanya dibahas:

Pemilihan posisi pimpinan di beberapa working group (Kelompok Kerja) yang menentukan kebijakan, kurikulum, dan standar ujian.
Meng-update standar-standar ujian, silabus, dan regulasi yang harus diikuti agar sertifikasi tetap relevan dengan kebutuhan industri.
Memfasilitasi pertukaran gagasan antar negara, berbagi pengalaman, dan membangun jaringan antara praktisi, akademisi, dan pemerhati software testing.

Karena skala dan dampaknya yang besar terhadap profesionalisme di bidang testing, ISTQB GA sering menjadi sorotan komunitas teknologi dan pendidikan.

Keputusan Penting & Hasil Utama ISTQB GA Bali 2024

Dari pertemuan ini, ada beberapa pengumuman dan keputusan yang menarik, yang punya implikasi bagi komunitas pengujian perangkat lunak di Indonesia dan internasional:

1. Pemilihan Wakil Ketua (Vice-Chairs) Working Groups ISTQB

Beberapa Working Group di ISTQB memilih Wakil Ketua baru. Berikut ini beberapa nama dan kelompoknya:

Academia Working Group
Dmitrij Nikolajev (Lithuania)
Exam Working Group
Andreas Günther (Austria)
Glossary Working Group
Gary Mogyorodi (Canada)
Governance Working Group
Werner Henschelchen (Germany)
Marketing Working Group
Neleen Kruger (South Africa)
Process Management & Compliance WG
Katalin Balla (Hungary)
TBOK (Test Body of Knowledge) WG
Beata Karpińska (Sweden)

2. Pembaruan Kurikulum & Sertifikasi

Walaupun banyak update besar sertifikasi terjadi di waktu lain juga, ISTQB GA adalah forum resmi untuk mengesahkan versi-versi terbaru silabus dan regulasi ujian. Sebagai contoh, Certified Tester Advanced Level Test Management (CTAL-TM) versi 3.0 pernah dirilis dalam pertemuan GA sebelumnya.

Di Bali sendiri, meskipun tidak semua update tersebut secara spesifik diumumkan, GA tetap menjadi tempat formal untuk persetujuan keputusan-keputusan penting terkait standar pengujian.

3. Pengakuan & Apresiasi Global atas Peran IDSTB dan Komunitas Indonesia

Sebagai tuan rumah, IDSTB mendapat kesempatan untuk memperlihatkan bahwa Indonesia siap menjadi pusat kegiatan internasional dalam bidang software testing. Kehadiran delegasi dari banyak negara, diskusi lintas budaya & teknis, serta keterbukaan terhadap praktik lokal membuat reputasi dan pengalaman bagi komunitas lokal sangat berharga.

Sesi diskusi dan networking antar delegasi internasional

Dampak & Peluang bagi Indonesia

Menggelar ISTQB GA membawa beberapa dampak positif dan peluang jangka panjang:

Peningkatan kredibilitas profesional di bidang testing di Indonesia, baik dari sisi industri maupun pendidikan. Banyak perusahaan yang menggunakan standar ISTQB sebagai tolok ukur keahlian; keberadaan GA di Indonesia memperkuat posisi lokal untuk ikut menentukan arah standar global.
Transfer ilmu dan praktik terbaik: Peserta bisa belajar langsung dari praktisi internasional, memahami tren terbaru dalam testing, seperti agility, otomatisasi, integrasi AI atau tools modern.
Networking internasional: Menjalin relasi dengan organisasi-organisasi testing dari negara lain, yang bisa membuka peluang kerja sama, penelitian, pelatihan, dan kolaborasi lintas negara.
Pengembangan lokal: Bisa memicu peningkatan pelatihan lokal yang terakreditasi, peningkatan kualitas instruktur, dan penyusunan materi yang lebih relevan dengan konteks Asia atau Indonesia.

Kritik & Tantangan

Walau banyak hal positif, tentu ada juga beberapa tantangan yang mungkin perlu diperhatikan:

Biaya dan akses: Untuk beberapa peserta dari daerah terpencil atau negara berkembang, biaya perjalanan dan akomodasi bisa menjadi kendala.
Penyesuaian konten lokal: Meski standar internasional penting, perlu adanya adaptasi agar materi lebih relevan dengan kasus-kasus nyata di Indonesia/Asia Tenggara.
Keberlanjutan: Setelah GA selesai, tantangan adalah bagaimana memastikan keputusan dan ide-ide yang dihasilkan benar-benar diimplementasikan dan memberi dampak nyata, bukan hanya menjadi wacana.

Kesimpulan

ISTQB GA Autumn 2024 di Bali bukan sekadar acara internasional biasa. Ia adalah bukti bahwa Indonesia mampu menjadi tuan rumah bagi acara global, menyatukan komunitas software testing dari berbagai belahan dunia, dan mendorong evolusi standar keahlian di era teknologi yang cepat berubah.

Bagi komunitas testing di Indonesia, ini saat yang tepat untuk memanfaatkan momentum: memperdalam keahlian, memperluas jaringan, dan ikut mengambil bagian aktif dalam membentuk masa depan standar pengujian perangkat lunak global.